Niat + Rasa = ?

Menariknya, rasa kecewa muncul ketika kita berharap kepada mahluk.

Akan selalu begitu. Tidak ada manusia di dunia ini yang tidak pernah mengecewakan orang lain. Tidak ada manusia yang bisa benar-benar menepati janjinya. Tidak ada. Kecuali Dia, Allah semesta alam.

Anehnya, walau Allah Maha Pengasih, Maha Pemurah, Maha Penyayang, Maha Menepati janji, kita tetap ibadahnya segini-segini aja. Berharapnya asal-asalan. Mintanya lebih gede pake nafsu. Dikasih ujian dikit dibilang Allah sedang marah, Allah sedang menghukum, Allah lagi murka.

Kawan, Allah tidak memberikan apa yang kita minta pasti bukan karena Allah pelit atau Allah takut kekurangan. Allah ga kasih apa yang kita pinta itu pasti karena itu bukan yang terbaik untuk kita.

Kawan, Allah tidak mengabulkan doa-doa kita itu bukan berarti Allah ga mendengar doa-doa kita, bukan berarti Allah ga bisa mengabulkan doa-doa kita, dan bukan pula karena Allah itu pelit, melainkan Allah ingin kita selalu dekat-dekat dan berharap padaNya. Tidakkah kita sering lupa padanya ketika kebutuhan kita selalu terpenuhi?.

Kawan, ketika kita berdoa “Ya Allah, berikanlah aku kebahagiaan dan kekayaan”, dan ternyata Allah memberikan kita “kesedihan dan kecukupan”, bukan berarti Allah hendak menyiksa kita melainkan Dia sedang menunjukkan kasih sayang-Nya. Dia ingin kita kembali mengingatNya, kembali berharap padaNya. Dia sedang mengusahakan kita agar selalu berada dalam dekapanNya. Tidak kah orang yang selalu mengingat Allah adalah orang yang beruntung?. 🙂

Kawan, kita harus ingat bahwa Allah tahu segalanya, sedangkan kita tidak tahu. Jadi jangan sok tahu.

Jadi yuk mari banyak-banyak evaluasi diri. Banyak-banyak evaluasi niat yang terkandung dalam hati. Agar manusia tak dapat mengecewakan hati kita. Bila niatan kita benar, In Syaa Allah tidak akan ada yang bisa menyakiti hati kita.

ah.. jadi teringat sebuah hadis,

“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapat kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan aginya. Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan diapun bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya”. (HR. Muslim no. 2999 dari Abu Yahya Shuhaib bin Sinan RA).

Indah kan hadisnya?. :). Islam is solution for our life. ^ ^. Alhamdulillah.

Yuk teman kita bangkit dari rasa kecewa! :D. Allah Maha Tahu, sedang kita tidak tahu. itu kuncinya. Jadi berdoa saja semoga kita termasuk orang yang beruntung, yaitu orang yang dapat mengambil hikmah. 🙂

-untuk seseorang yang sedang kecewa diujung sana-

Leave a comment